The Best Will Be...

Keberhasilan adalah tantangan yang baru saja dimulai...

Cool na? :) Now Learn How to create one by Clicking here


Search

Showing posts with label Tulisan. Show all posts
Showing posts with label Tulisan. Show all posts

kata siapa hari ini kita Merdeka!!!
kata presiden yang suka menlamencle
atau kata para menteri pesanan partai

kata siapa hari ini kita Merdeka!!!
kata para pejabat yang suka gadis kece
atau kata para tikus berdasi

kata-kata siapa... Merdeka
Semua merdeka mengakal-ngakali
atas Nama kemajuan Bangsa
iya, Merdeka Akal-akalan

kepala sekolah mengakali
guru agar pandai bersyukur
biar gaji kecil pasti Tuhan atur rezeki
tapi, uang bos, uang tetek bengek bablas angine

presiden ngakali rakyatne
katanya pengangguran berkurang
dak taune, hidup rakyat serba kurang
kurang Ajar!

sontoloyo, semua pada akal-akalan
yang penting perut kenyang bisa makan uenak
wakil rakyat tambah parah jual janji busuk
sebusuk hawa mulutna yang bau bangkai

Merdeka bermain akal-akalan,
walau tak masuk akal, yang pasti
bermain akal-akalan
pas, mantab, diakali, akal-akalan

sekarang semua bisa diakali
Merdeka bisa diakal-akali
Tuhan Yang maha melihat yg tersembunyi
pun diakali

barangkali hanya Kiai yang tak merdeka mengakali...
Barangkali???
dan, tinggalah pahlawan dan pejuang yang bertawakal


16 Agustus 2013
Suharno

           Sholat Idul Fitri adalah sholat yang dilaksanakan pada pagi hari pada 1 Syawal. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa sholat ini adalah sholat wajib, karena Rasulullah sendiri melaksanakannya secara rutin dan berdasarkan penafsiran dari beberapa dalil, dan beberapa lagi menyatakan hukumnya  adalah sunnah muakkad, apabila dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dilaksanakan tidak berdosa.

Kesunahan di Hari Raya

Kesunahan yang dapat dilakukan pada saat hari raya adalah:
1. Melantunkan takbir
Kesunahan ini dimulai sejak terbenamnya matahari hari raya Idul Fitri dan berakhir ketika imam memulai shalat ‘Id.

Catatan:
a. Takbir yang disunahkan pada setiap selesai shalat disebut takbir muqayyad.
b. Takbir yang disunahkan tidak pada setiap shalat disebut takbir mursal.
Adapun bacaan takbir yang dimaksud adalah:


اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ، وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كبيراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهْ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ.


2. Mandi dengan niat untuk melaksanakan shalat hari raya:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالٰى.


3. Berangkat pagi-pagi, kecuali bagi imam disunahkan berangkat ketika shalat hendak dilaksanakan.

4. Berhias diri dengan memakai parfum, pakaian yang bagus, memotong kuku, serta menghilangkan bau yang tidak sedap.

5. Menempuh jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.

6. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat ‘Idul Fitri, sedangkan pada ‘Idul Adha, sunah melakukan shalat terlebih dahulu.

7. Tahniah (ungkapan suka cita) atas datangnya hari raya disertai dengan berjabat tangan. Seperti lafadh:

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْك

8. Menjawab ucapan suka cita (tahni’ah) dengan bacaan:

تَقَبَّلَ اللهُ مِنْكُمْ، أَحْيَاكُمُ اللهُ ِلأَمْثَالِهِ، كُلَّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ.


Tata Cara Pelaksanaan Shalat dan Khutbah Hari Raya Idul Fitri

1. Ketika imam sampai di masjid, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya shalat, yakni dengan lafadh:

صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ اْلفِطْرِرَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ.

2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai takbiratul ihram. Niatnya adalah:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِِ ِللهِ تَعَالٰى.

3. Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do’a iftitah, kemudian melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada raka’at pertama, dan lima kali pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

4. Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca ta’awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar atau surat Al Ghasyiyah pada raka’at kedua.

5. Selesai melaksanakan shalat, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya khutbah, disusul dengan membaca shalawat sambil menyerahkan tongkat. Redaksinya semisal:


مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذاَ، يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ، وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْر، يَوْمُ أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ، أَنْصِتُوْا أَثَابَكُمُ اللهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ، وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ. اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.


6. Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah.

7. Kemudian muraqi membaca do’a:


اَللّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْـلاَمَ، مِنَ الْمُسْـلِمِيْنَ وَالْمُسْـلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ إِقَامَةِ الدِّيْنِ، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


8. Selesai do’a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

9. Lalu, muraqi membaca takbir sebanyak tiga kali:

3x (اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أََكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْد)

10. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat:

اَللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

11. Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai selesai.



Sumber: http://el.ibbien.com/index.php/kajian-fiqh/215-tata-cara-shalat-hari-raya-idul-fitri-dan-idul-adha-


Kalimat “Guru adalah orang tuamu disekolah” sudah hampir membuat telinga para siswa tuli. Kalimat ini akan selalu dilayangkan kepada siswa, khususnya mereka siswa baru. Respon yang diberikan siswa juga tidak begitu bervariasi, jika bukan “ahhhh, iya-iya” ya pasti “iya bu/pak”. Karena mereka sudah bosan dengan perkataan yang tidak akan pernah berganti ketika mereka menghadapi suatu masalah yang melibatkan peran guru didalamnya. Satu dari banyak nasihat yang dilontarkan guru kepada siswa pasti “Kamu itu disekolah untuk belajar, bukan untuk ribut dan bermasalah. Orang tuamu menitipkan kamu ke sekolah ini untuk belajar. Kami (guru-guru) yang bertanggung jawab atas dirimu disekolah”. Mau bagaimana lagi, perkataan itu adalah perkataan yang simple, akan tetapi berbobot. Kalimat ini menunjukkan bagaimana orang tua kita memberikan kepercayaan penuh kepada yang sang pahlawan, guru.
Respon yang seperti itu juga sebenarnya menimpa saya ketika awal masuk SMA, sebagai penerima beasiswa Sampoerna Foundation. Mau bagaimana lagi, sebagai seorang siswa yang tidak terlalu dekat dengan orang tua karena beberapa faktor, saya berpendapat tidak jauh dengan pendapat itu, “Iya bu, saya sudah tahu itu”. Akan tetapi, sesuatu hal telah menyihir saya untuk mengubah pendapat yang telah mendarah daging di kaula muda. Semua itu berkat sihir kecil yang diberikan seorang malaikat yang mengajak saya ke pendapat yang lebih baik. Dia adalah guru Bahasa Indonesia di SMA saya, guru yang biasanya paling dibenci siswa SMP karena selalu ada PR yang harus dikerjakan di akhir pekan. Teman-teman biasa memanggilnya Ibu Salsal atau Bu Sal.  Itu adalah panggilan akrab yang diberikan oleh teman-teman kepada Sang Pahlawan. Sepanjang sepuluh tahun saya duduk dibangku sekolah, baru sekali dan mungkin hanya disini saya menemukan guru seperti Bu Sal. Ibu guru yang baik, murah senyum, perhatian, dan cantik. Apalagi ketika itu saya baru saja menginjakkan kaki di tempat yang bernama asrama, tempat tinggal saya selama kurang lebih tiga tahun.
                Awalnya biasa, tanpa ada kejadian seperti menjatuhkan buku dan mengambilnya dengan berbarengan, Bu Sal mengajar dan saya diajar olehnya. Akan tetapi, lama-kelamaan saya merasa ada yang berbeda dengan sekolah ini, dengan guru-guru disini. Tidak terlalu lama saya tertidur dengan pikiran yang menghantui saya, saya pun segera tersadar bahwa sekolah ini memang memiliki sinar pencerahan dan malaikat didalamnya. Disekolah ini ternyata saya tidak hanya belajar mengenai akademik atau non-akademik disekolah saja melainkan diasrama juga. Bu Sal menjadi salah satu guru yang tinggal diasrama untuk mendidik para siswa tentang kehidupan, tentang permasalahan sosial, permasalahan pribadi, serta tentang kehidupan bermasyarakat.
                “Yaaaahhh, Bindo (Bahasa Indonesia) lagi Bindo lagi. Bolos aja, yuk!” begitulah pendapat teman-teman SMP saya ketika pelajaran Bahasa Indonesia akan segera dimulai. Wajar saja, karena guru yang mengajar itu adalah guru senior yang notabenenya pasti jelek didepan siswa. Metodenya dalam mengajar simple, hanya masuk dan siswa mengerjakan tugas. Jika tidak, siswa disuruh membaca dan meringkas materi yang diajarkan pada waktu itu serta mengerjakan tugas yang diberikan pada waktu itu juga. Ketika saya bertemu Bu Sal, saya langsung tersihir dengan metodenya mengajar yang santai tapi pasti. Dia masuk dengan membawa proyektor ditangan kanannya, laptop serta alat tulis didalam tasnya sambil tersenyum dan berkata, “Haaaaiiiii, selamat pagi-selamat pagi! Apa kabar, anak-anakku?” Secara serentak siswa-siswa menjawab, “Haaaaaaiiii Ibuuuu, baik buuuu”, dan salah satu siswa akan memberikan pertanyaan balik ke Bu Sal, “Ibu apa kabar, bu? Ibu makin cantik aja” sambil tersenyum senang. Sambutan awal yang hangat untuk memulai pelajaran.
                Kurikulum yang ada disekolah saya ini tidak jauh berbeda dengan kurikulum yang ada disekolah-sekolah pada umumnya. Hanya saja, sekolah saya mempunyai dua kurikulum yang diterapkan secara bersamaan, yaitu kurikulum nasional, KTSP, dan kurikulum internasional, IGCSE, dan dimulai dari pukul tujuh hingga pukul ssetengah enam sore dan dilanjutkan lagi dengan belajar mandiri dimulai pukul delapan malam hingga pukul setengah sepuluh malam. Keprofesionalitasan guru-guru serta staf sekolah saya sangatlah patut ditiru oleh guru-guru lainnya. Mereka mengajar dengan sungguh-sungguh hingga tetes keringat mereka mengalir seperti sungai kebahagiaan. Seperti halnya Ibu Salsal, ia mengajar dengan metode yang sangat berbeda dibandingkan dengan guru pada umumnya. Ibu Salsal mengajar dengan santai dan ia memahami keadaan siswa-siswanya. Ada kalanya siswa merasa jenuh dengan pelajaran yang ada, bukan karena mereka tidak ada kemauan belajar, tetapi karena terkadang otak para siswa telah jenuh dengan pelajaran-pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Pada keadaan seperti itu, Ibu Salsal memutarkan beberapa video yang mendidik, video lucu, atau video yang memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar lebih giat. Ada kalanya Ibu Salsal memutarkan sebuah film sebagai alat pembelajaran sehingga siswa akan berdiskusi setelahnya. Sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. Untuk topik-topik tertentu, seperti drama, pidato, dan pembacaan puisi, ia mengemasnya dalam satu pembelajaran. Sehingga dalam satu waktu kita telah menguasai tiga materi dengan praktik. Hal-hal seperti itu sudah tergolong biasa disekolah saya. Membuat display, presentasi, dan diskusi telah diterapkan secara penuh dalam pembelajaran. Sehingga budaya mencontek tidak tersentuh oleh siswa-siswa disekolah saya. Dengan perlakuan yang seperti itu siswa menjadi segan untuk mencontek.
                Dalam satu setengah tahun pertama, saya dan teman-teman saya diberikan kurikulum internasional, IGCSE. Kita belajar menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Di lingkungan asrama pun kita, guru dan siswa, menggunakan Bahasa Inggris dalam berbincang. Kecuali pada saat pelajaran Bahasa Indonesia, kita menggunakan Bahasa Indonesia secara penuh. Disana, siswa tidak hanya dibekali dengan ilmu akademik saja. Akan tetapi, softskill seperti berbicara didepan umum, memimpin, dan aktif dalam kegiatan sosial. Ada satu ekstra kurikuler wajib, yaitu Learning to Live, yang harus siswa jalani selama tiga tahun. Pada ekstra kurikuler itu siswa akan melakukan kegiatan sosial seperti mengajar di sekolah dasar (SD), mengunjungi panti jompo, dan lain-lain sesuai dengan minat siswa. Para siswa juga telah dibekali bagaimana cara menjadi seorang pemimpin, dengan mempelajari 7 Habits. Dalam pengaplikasiannya para siswa bisa menerapkannya pada organisasi-organisasi, ekstra kurikuler, dan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah maupun siswa.
                Pada satu setengah tahun berikutnya, saya dan teman-teman mempelajari kurikulum nasional, KTSP. Keadaan tak banyak berubah seiring beralihnya kurikulum. Hanya bahasa pengantarnya saja yang berubah dari Bahasa Inggris menjadi Bahasa Indonesia. Selama tiga tahun belajar disana saya sebagai seorang siswa bangga menjadi seorang siswa dan merasa beruntung bisa sekolah, apalagi disekolah yang luar biasa hebat. Dari pengalaman guru-guru kami belajar. Walaupun kami angkatan pertama yang lulus dari SMA Negeri Sumatera Selatan (Sampoerna Academy), tetapi kami bangga dengan kelulusan 100% pada UN dan mempunyai teman-teman yang semuanya melanjutkan sekolah diluar negeri, perguruan tinggi negeri, dan beberapa di perguruan tinggi swasta di Indonesia. Pengalaman terbaik yang telah saya alami disana telah mengubah pola pikir saya. Dengan metode yang berbeda, para guru disekolah saya menjadi sesosok malaikat yang mengubah kepompong menjadi kupu-kupu dengan bekal yang cukup untuk melanjutkan kehidupan fase berikutnya. Bu Sal menjadi sosok malaikat yang mampu mengubah kepompong itu menjadi kupu-kupu yang siap berkelana. Sampai kapanpun, jasa seorang guru tak bisa diwakilkan dengan apa-apa kecuali membuatnya bahagia dengan mengaplikasikan ilmu yang telah mereka berikan. Guruku pahlawanku.
Perpisahan Intake 2009

VIVA LA FURIA ROJA !

Spanyol menang telak dengan skor yang meyakinkan, 4-0.

Kerja sama tim yang sangat solid diperlihatkan oleh Iker Casillas dan kawan-kawan. Umpan-umpan dekat yang menjadi ciri khas Spanyol membuat pemain tengah dan bek Italia kewalahan dari menit-menit awal pertandingan. Tim asuhan Vicente del Bosque merobek jala Italia pada menit ke 14 melalui sundulan keras David Silva yang mendapatkan umpan dari Cesc Fabregas. Empat menit sebelum babak pertama selesai, gawang Buffon kembali dirobek oleh pemain baru Barcelona, Jordi Alba. Pertandingan babak pertama usai dengan skor 2-0 untuk Spanyol.

Bukan malah mengendur, tim La Furia Roja semakin gencar "menembakkan senjata" ke Italia. Alhasil, dimenit ke 84 jala Buffon kembali robek oleh Fernando Torres yang masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua. tendangan itupun sukses menaklukkan Buffon. Di menit 88, Juan Mata menutup kemenangan La Furia Roja dengan tendangan yang terukur hasil dari umpan cantik Torres yang membuat Balotelli tertunduk lesu ditengah lapangan hijau.

Italia sempat memiliki beberapa peluang di babak pertama maupun kedua. Namun sayang, peluang hanyalah peluang, Dewi Fortuna belum berpihak kepada Italia. Spanyol pun memiliki peluang yang cukup banyak pula, namun hanya empat gol yang mampu mereka sumbangkan pada laga Final EURO 2012 ini. (taf)


Pagi yang hangat akan kesejukan membangunkan aku,
Tak pernah aku membayangkan sebuah intan berlian menyelimutiku,
Yang selalu aku bayangkan hanyalah seorang bidadari yang memelukku dengan kehangatannya.

Aku mungkin tak sudi untuk ditemani,
Cerita lain dari hidupku mungkin hanyalah sebuah intermezzo kehidupan yang sunyi,
Walaupun kesunyian adalah teman akrabku dikala sang surya tertunduk malu melihatku.

Aku tak begitu mengharapkan bulan temaniku,
Aku pun tak mengharapkan asteroid yang tak kukenal,
Hanya matahari yang aku harapkan, yang selalu ada untuk kehidupan.

Tempat ini terasa hidup karena matahari,
Begitupun aku,
Merasa hidup karenamu.

Terlalu banyak orang yang mengagumi bintang,
Yang hanya memesona dikeramaian dan malu pada terik,
Tapi yang aku lakukan hanyalah berusaha untuk tidak menjadi itu.

Coretan ini hanya sebagian kecil dari ungkapan dalam di lubuk hatiku
Mungkin akan terkenang atau secepatnya sirna.

If you then finally can not forgive and still abhor me,
You can leave me alone right after you read this no use note.

If you then finally should leave me, do not look back,
Cause i do not want to see your eyes seeing me alone.

If you then later has left me behind, walk by strapping,
Cause i believe you will find a better person instead of me.

This note will only be a note for me,
Although it is written for you, but will never be my wish.

I love You

Join Us!

Taf. Powered by Blogger.

Total Pageviews

Open Cbox

Popular Posts

Blog Archive