Pagi yang hangat akan kesejukan membangunkan aku,
Tak pernah aku membayangkan sebuah intan berlian
menyelimutiku,
Yang selalu aku bayangkan hanyalah seorang bidadari yang
memelukku dengan kehangatannya.
Aku mungkin tak sudi untuk ditemani,
Cerita lain dari hidupku mungkin hanyalah sebuah intermezzo kehidupan yang sunyi,
Walaupun kesunyian adalah teman akrabku dikala sang surya
tertunduk malu melihatku.
Aku tak begitu mengharapkan bulan temaniku,
Aku pun tak mengharapkan asteroid yang tak kukenal,
Hanya matahari yang aku harapkan, yang selalu ada untuk kehidupan.
Begitupun aku,
Merasa hidup karenamu.
Terlalu banyak orang yang mengagumi bintang,
Yang hanya memesona dikeramaian dan malu pada terik,
Tapi yang aku lakukan hanyalah berusaha untuk tidak menjadi itu.
Coretan ini hanya sebagian kecil dari ungkapan dalam di lubuk hatiku
Mungkin akan terkenang atau secepatnya sirna.
0 komentar:
Post a Comment